Sabtu, 11 Juli 2015

5 Tips : Menumbuhkan Minat Baca

      

     Menurut survey yang bersumber dari majalah MAUDI edisi Juli 2015 prosentase dari kebiasaan membaca pelajar di negara Asia, Indonesia masih menduduki peringkat ke 5 :
1. Hongkong  = 75,5 %
2. Singapura   = 74,0 %
3. Thailand     = 62,1 %
4. Philipina     = 52,6 %
5. Indonesia    = 51,7 %
Salah satu faktor yang mempengaruhi peringkat ini adalah anak-anak sejak kecil hanya di tuntut untuk pandai membaca dan bukan gemar membaca. Amatilah jika anak-anak kita yang sedari kecil memiliki lingkungan yang mendukungnya untuk gemar membaca, dan lihat hasilnya ketika menginjak SMP atau SMA. Anak-anak yang gemar membaca pastinya akan terus senang dengan kegiatan membaca sedangkan anak yang pandai membaca hanya membaca jika diperlukan saja karena tuntutan tugas, misalnya. 
      _ Pada masanya, anak akan mengalami titik jenuh. Pandai membaca belum tentu gemar membaca_
       Berikut ini tips yang bisa kita terapkan untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak :
  1. Tanamkan cita-cita yang tinggi, tanamkan juga bahwa kegiatan membaca adalah hal yang menyenangkan.
  2. Biasakan dalam kegiatan membaca bersama.Ketika anak sedang belajar atau membaca diharapkan orangtua juga melakukan hal yang sama aktifitas ini sangat mendukung dalam pencapaian tujuan kita. Memberikan contoh yang nyata adalah hal penting, jangan sampai orangtua menyuruh anak belajar tetapi sendirinya asyik menonton sinetron,misalnya.
  3. Ajaklah anak membeli buku bersama di toko buku minimal 1 x dan 1 buku dalam sebulan. Izinkan ia memilih buku yang disukainya. Buku adalah investasi dan nutrisi untuk otak kita, tak akan rugi kita memilikinya. Jika ini menjadi kebiasaan akan membangun karakter anak gemar membaca. 
  4. Biasakan membacakan cerita sebelum tidur. Semua anak pasti senang dibacakan cerita , cerita yang mengandung pesan moral akan tertanam kuat, karena pada keadaan tersebut otak anak sedang dalam keadaan alfa.
  5. Ciptakan lingkungan yang penuh dengan keaksaraan . Tempatkan koleksi buku di tempat yang mudah dijangkau anak, atau di setiap ruangan diharapkan ada buku yang bisa dibaca, misalnya di ruang tamu, di kamar, di teras, bahkan di kamar mandi sekalipun.
Dengan tips sederhana diatas, yang dilakukan dengan konsisten dan terus menerus insyaAllah akan bermanfaat menjadikan anak-anak yang gemar membaca. ..semoga bermanfaat.........

Kamis, 09 Juli 2015

Maafkan Aku, Kawan..

maafkan aku, kawan,,



Dua orang sahabat karib sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.

Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?" Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin."

POHON APEL DAN ANAK LELAKI




       Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.


        Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya." Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. " Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada dipohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

      Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel.

     Kemudian, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku." Kata pohon apel. "Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang.Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"

    "Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah ." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

    Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf, anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu." Jawab anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

     "Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. " "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

     Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Kamu mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi kadang begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

 Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

Selasa, 07 Juli 2015

Tiga Kakek Jenggot Putih



       Minggu pagi ini, cuaca sangat cerah. Ella sekeluarga juga berkumpul sambil menunggu ibu selesai memasak. Ayah yang sedang membaca koran, tiba-tiba merasakan Ella terdiam lama sambil memandang ke luar jendela, “Sayang kamu memandang apa di luar sana?” Ella mendekati ayahnya sambil menunjuk ke luar jendela, “Ayah, ada 3 orang kakek aneh berjenggot putih yang telah lama duduk di luar sana. “Benarkah?”, sahut ayah sambil melihat ke luar jendela sebentar, kemudian berjalan keluar rumah. Tak lama ibu dan Ella juga mengikuti.

       Ayah lalu bertanya kepada ketiga kakek tua itu, “Kakek-kakek, mengapa kalian duduk di sini begitu lama? Apakah sedang menunggu seseorang?” Salah satu kakek menjawab, “Kami sedang melakukan perjalanan dan merasa sedikit lelah, oleh karena itu ingin beristirahat di sini sejenak.” Kemuadian ibu yang merasa iba terhadap para kakek tua itu, dengan senang hati mengundang mereka, “Mari silakan masuk ke dalam rumah kami. Istirahatlah sebentar sambil mencicipi makanan kecil yang baru saya buat.” Salah satu kakek itu menjawab, “Terima kasih banyak, akan tetapi kami tidak bisa bersamaan masuk ke dalam rumah kalian.” “Lho, mengapa?” tanya mereka bertiga serentak.

     Kakek tertua menjelaskan, “Karena saya bernama Kasih Sayang, disamping saya bernama Kesuksesan dan Kekayaan, hanya salah satu dari kami yang bisa masuk ke dalam rumah kalian.” Maka akhirnya terjadi perbedaan pendapat diantara ayah, ibu dan Ella. Ibu memilih duluan, meminta kakek kekayaan untuk masuk ke rumah, karena dia berdiri disamping ibu. Sedangkan ayah cenderung memilih kakek kesuksesan, “Menurut saya, lebih baik kakek kesuksesan yang masuk ke dalam rumah kita.” Akan tetapi si Ella lebih suka memilih kakek yang tertua, “Ayah ibu, saya ingin kakek Kasih Sayang saja yang masuk ke rumah kita.”

     Akhirnya mereka memutuskan mengikuti keinginan Ella. Ayah mempersilakan kakek Kasih Sayang untuk masuk ke rumah. Ketika kakek Kasih Sayang masuk kedalam rumah, kedua kakek lainnya juga ikut masuk. Ibu pun bertanya keheranan, “Lho, mengapa kalian bertiga jadi masuk bersamaan?”

      Kakek Kekayaan berkata, “Jika kalian mengundang Kekayaan atau Kesuksesan, yang lainnya tentu tidak akan ikut masuk.” Si kakek Kesuksesan menyambung, ”Akan tetapi kalau kalian mengundang Kasih Sayang, kemanapun dia pergi, kami selalu akan mengikutinya.” Si kakek Kasih Sayang dengan bijak mengakhiri, “Karena dimana ada Kasih Sayang maka disana pasti ada Kekayaan dan Keberhasilan.”

Sebuah pesan bijak, bahwa apabila dihati selalu ada kasih sayang, maka kekayaan dan keberhasilan akan selalu menyertainya. (disadur dari : Cerita anak sekolah Minghui/ntdtv/ing) (Erabaru.or.id)



ORANG YANG GAGAL MENJADI PRESIDEN



“Saya ingin mati terhormat daripada hidup menanggung malu.” Benigno (Ninoy) Aquino Jr.

Lahir 1933, Ninoy punya impian dan obsesi menjadi presiden Philipina. Dari menjadi reporter, ia menjadi jurnalis, dan kemudian politisi. Ia menjadi walikota termuda di provinsinya, pada usia 22 tahun. Setelah 7 tahun memerintah, ia terkena diskualifikasi. Sebab usianya kurang 19 hari untuk dapat dipilih.

Sejak itu, ia ingin terus menjadi presiden. Menjadi gubernur termuda pada usia 28 tahun. Tahun 1967, ia menjadi senator termuda di Philipina pada usia 34 tahun. Mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1973. Harapannya kandas ketika Philipina menerapkan hukum perang tahun 1972. Pemilu dibatalkan. Ia di tahan dan dijebloskan ke penjara militer selama 7 tahun 7 bulan (24 bulan di sel tersendiri). Ia diancam hukuman mati karena dituduh subversi dan tindak kriminal lain. Hidup seperti di neraka, baik bagi dia dan keluarga. Sebagai protes ketidakadilan, ia mogok makan sampai nyaris mati–memaksa presiden Marcos membebaskan dan merawat dia di Amerika Serikat, dengan syarat tidak boleh mengkritik Philipina di AS dan tidak akan kembali lagi ke Philipina.

Selama 3 tahun hidup di pengasingan, ia memberitahu dunia tentang kebobrokan yang ada di Philipina.

Tahun 1983, meski diberitahu akan di bunuh jika nekad pulang, ia memutuskan untuk pulang. Walau hidup tenang di tempat pengasingan/suaka di Amerika, tetapi ia lebih suka mempertahankan hidup. Ia terpanggil mengatasi krisis, meski harus menderita seperti rakyat jelata. Kembali ke Philipina untuk memperjuangkan hak dan kebebasan tanpa melalui kekerasan dan merekonsiliasi negara dalam bidang keadilan sosial.

Pad tanggal 21 Agustus 1983, Ninoy Aguino ditembak mati di Bandara Internasional Di Manila, 50 detik setelah berdiri dari tempat duduk. Orang yang akan menjadi presiden telah kembali ke pengasingan selama-lamanya.

Namun kematiannya telah menjadi penyebab tumbangnya Marcos dari tampuk pimpinan. Ironisnya Marcos terdepak oleh transformasi istri Ninoy, Corazon Aquino, yang bermula dari ibu rumah tangga dan nantinya menjadi Presiden Wanita pertama di Philipina. Corazon berhasil memulihkan demokrasi di negaranya.




Senin, 06 Juli 2015

Tukang Roti Vs Petani


Seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli satu kilogram mentega dari seorang petani. Ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak benar-benar seberat satu kilogram. Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar, berat mentega itu tidak penuh satu kilogram. Yakinlah ia, bahwa petani itu telah melakukan kecurangan. Ia melaporkan pada hakim, dan petani itu dimajukan ke sidang pengadilan.

Pada saat sidang, hakim berkata pada petani, "Tentu kau mempunyai timbangan?"

"Tidak, tuan hakim," jawab petani.

"Lalu, bagaimana kau bisa menimbang mentega yang kau jual itu?" tanya hakim.

Petani itu menjawab, "Ah, itu mudah sekali dijelaskan, tuan hakim. Untuk menimbang mentega seberat satu kilogram itu, sebagai penyeimbang, aku gunakan saja roti seberat satu kilogram yang aku beli dari tukang roti itu."

Smiley...! Cukup banyak contoh, kekesalan kita pada orang lain berasal dari sikap kita sendiri pada orang lain.




10 Kualitas Pribadi Yang Disukai

Disukai banyak orang sudah tentu menjadi keinginan kita sebagai makhluk sosial yang hidup didalam masyarakat dengan berbagai karakter. Yuk, coba kita ricek lagi, ciri-ciri berikut ini sudah ada pada kita kah..? :
  
10 KUALITAS PRIBADI YANG DISUKAI
                                ============================================
Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati

Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

Positive Thinking

Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggung jawab

Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.


( training motivasi, Cilacap 2013)





"IMPIAN SEJATI"


Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”.

“Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda.

Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air.

Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.

“Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya ,”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi ?”. “Udara, yang paling saya inginkan adalah udara”. Jawab si anak muda.

“Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang ?”tanya si orang tua itu lagi.

“Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air” jelas si anak muda.

“Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu. KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI” kata si orang tua dengan bijak.

Apakah anda saat ini mempunyai impian sejati ? Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian. Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalo bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalo bisa mobil BMW, kalo nggak, Kijang juga gak apa-2.

Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda. Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain. Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada. Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu HARUS tercapai.

Impian terbaik seorang manusia adalah ketika dia berusia dibawah lima tahun. “Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi pengusaha, dll ……” bukankah itu yang kerap dikatakan oleh anak-anak anda ?

Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka `diharamkan’ membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia – dari sisi yang negatif.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja hingga dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata “NO”. “Jangan nakal, jangan main air, jangan kesana,jangan malas, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain. Memang tujuannya baik karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik. Tapi karena terlampau seringnya kata “NO’ itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah sadar manusia. Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang baru, misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata “NO”.

Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai impian sebetulnya secara mental mereka sudah `mati’. Mungkin orang-2 tersebut menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerja
atau setinggi apapun impian mereka, namun apabila nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses.

Atau ada pula type orang yang terjebak di dalam `comfort zone’, dimana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan. Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata “Ah, buat apa rumah besar-besar …. Bisa ngontrak aja sudah bagus ……”.

Type ketiga, ada orang yang SENGAJA tidak mau membuat impian, karena ……. malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tau diri, atau bahkan gila. Nah, sebenarnya bukan anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, dimana mereka akan merasa `tidak suka’ jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran dan usaha-usaha lain agar anda tetap `selevel’ dengan mereka. Kalau anda ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-2 anda , “Saya punya impian untuk jadi orang sukses. Saya akan berusaha keras mencapainya, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik”. Lalu coba lihat ….. berapa banyak yang mentertawakan anda ….. Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung anda. Mungkin hampir tidak ada yang mendukung anda. Masih maukah anda meraih impian tersebut ….. setelah anda ditertawakan ….?

Saya yakin kita saat ini masih mampu menciptakan impian-2 kita, asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang di dalam benak kita. Cobalah untuk berpikir bebas, seperti anak berusia 5 tahun. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang tentang impian anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai.

Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya impian, anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya, dan raih hasilnya !



Karakteristik Anak Usia Dini Menurut Pandangan Para Ahli

     Dalam pandangan mutakhir yang lazim dianut di negara maju, istilah anak usia dini (early childhood) adalah anak yang berkisar antara usia 0-8 tahun. Namun apabila dilihat dari jenjang pendidikan yang berlaku di Indonesia maka yang termasuk dalam kelompok anak usia dini adalah anak yang baru lahir sampai dengan anak usia Taman Kanak-Kanak (kindergarten), yaitu sekitar usia 6 tahun.
     Pandangan para ahli pendidikan tentang anak cenderung berubah dari waktu ke waktu, dan berbeda satu sama lain sesuai dengan landasan teori yang digunakanya. Ada yang memeandang anak sebagai makhluk yang sudah terbentuk oleh bawaannya atau memandang anak sebagai makhluk yang dibentuk oleh lingkungannya. Ada ahli lain yang menganggap anak sebagai miniatur orang dewasa, dan adapula yang yang memandang anak sebagai individu yang berbeda total dari orang dewasa.
        Maria Montessori (dalam Hurlock, 1978) berpendapat bahwa usia 3-6 tahun merupakan periode sensitif atau masa peka pada anak, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya. Misalnya, masa peka untuk berbicara pada periode ini tidak terpenuhi maka anak akan mengalami kesukaran dalam berbahasa untuk periode selanjutnya. Selain pendapat diatas Maria Montessori juga menyatakan bahwa masa sensitif anak pada usia ini jyga mencakup sensitif terhadap keteraturan lingkungan dengan lidah dan tangan, sensitif untuk berjalan, sensitif terhadap objek-objek kecil dan detail, serta terhadap aspek-aspek sosial kehidupan.
      Pendapat lain dikemukakan oleh Erik H. Erikson (dalam Helms & Turner, 1994) yang memandang periode 4-6 tahun sebagai fase sense of initiative. Pada periode ini anak harus didorong untuk mengembangkan prakarsa, seperti kesenangan untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Jika anak tidak mendapat hambatan dari lingkunagnnya maka anak akan mampu mengembangkan prakarsa dan daya kreatifnya, serta hal-hal yang produktif di bidang yang disenanginya. 
          Menurut Froebel (Roopnaire, J.L & Johnson, J.E., 1993) masa anak merupakan suatu fase yang sangat penting dan berharga, dan merupakan masa pembentukan dalam periode kehidupan manusia. Masa anak usia dini sering dipandang sebagai masa emas (golden age), masa emas ini merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan individu, karena pada fase inilah terjadinya peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang. Menurut Froebel jika orang dewasa mampu menyediakan suatu"taman" yang dirancang sesuai dengan potensi dan bawaan anak maka anak akan berkembang secara wajar.
        Pandangan lain tentang anak diajukan oleh kelompok konstruktivis yang dimotori Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Menurut mereka, anak bersifat aktif dan memiliki kemampuan untuk membangun pengetahuannya. Secara mental anak mengkontsruksi pengetahuannya melalui refleksi terhadap pengalamannya. Anak memperoleh pengetahuan bukan dengan cara menerima secara pasif dari orang lain, melainkan dengan cara membangun pengetahuannya sendiri secara aktif melalui interaksi dengan lingkungannya. Anak adalah makhluk belajar aktif yang dapat mengkreasi dan membangun pengetahuannya.
           Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan anak tidak takut untuk mencoba dan menemukan sesuatu. Misal, apabila anak sedang bermain pasir, anak akan terus mencoba memasukkan pasir dari satu tempat ke tempat yang lain, jika di satu tempat pasir sudah penuh, ia akan menumpahkannya dan mengisinya kembali. Aktivitas seperti itu akan terus diulang seolah anak tidak lelah melakukannya. Ketika bermain seperti itu, anak mencoba mengamati dan membangun pengetahuannya sendiri. ( Ernawulan Syaodih, Mubiar Agustin : 2.3-2.6, 2014 )



Minggu, 05 Juli 2015

Disiplin Keras Berbahaya Bagi Perkembangan Jiwa Anak

     
      Banyak orangtua yang berpikir bahwa dengan cara disiplin keras, anak akan mudah menurut. Memang, ketika anak dibentak atau dipukul, perbuatan nakal akan berhenti seketika karena anak takut atau kesakitan. Tetapi, biasanya anak akan mengulanginya lagi, bahkan pada hari yang sama. Cara seperti ini memang tidak dapat membuat anak merasa bersalah, sehingga dapat membuat hati nurani anak menjadi tumpul. Padahal, hati nurani adalah instrumen yang amat penting, tempat tumbuhnya rasa penyesalan ketika telah berbuat salah sehingga tidak mau mengulanginya lagi.
      Berikut ini adalah penjelasan tentang cara disiplin keras dapat berbahaya bagi perkembangan jiwa anak :

  1. Anak yang biasa duperlakukan dengan keras akan belajar bahwa kekerasan dapat dipakai untuk mendapatkan sesuatu. Apabila dia merasa memiliki kekuasaan, misalnya dihadapan adiknya, atau juniornya, dia akan melakukan hal yang sama seperti yang diajarkan oleh orangtuanya.
  2. Ketika anak dibentak atau dipukul, tidak akan timbul rasa bersalah dalam dirinya, melainkan perasaan marah dan dendam. Cara ini tidak memberikan peluang baginya untuk merenungkan kesalahannya.
  3. Anak berpikir bahwa bentakan atau pukulan adalah "harga" yang telah dia bayar karena perbuatannya. Seperti halnya orang yang telah membayar hutang. Anak akan merasa sudah membayar kesalahannya, sehingga tidak perlu merasa bersalah lagi. Padahal rasa bersalah dan penyesalan adalah motivasi yang paling kuat untuk memperbaiki diri.
  4. Apabila orangtua memilih cara disiplin ini, orangtua akan bergantung pada cara bentakan dan pukulan. Sehingga, orangtua tidak bisa untuk memerapkan cara lain yang lebih produktif, yang dapat membuat anak menjadi manusia berkepribadian sehat.
  5. Cara kekerasan akan melukai hubungan orangtua dan anak. Orangtua sering merasa bersalah dengan cara ini, tetapi dia tidak bisa mencegah dirinya melakukannya. Anak akan menganggap orangtuanya menakutkan, dan bukan figur yang layak dicintai dan dihormati.
     Renungan: Sebetulnya, anak yang bandel, adalah karena kesalahan orangtuanya dalam mendidik, karena menerapkan cara yang otoriter, galak dan tanpa kompromi. Seorang anak yang sejak kecil sudah terbiasa disuruh dengan bentakan, maka tanpa bentakan, anak akan sulit menuruti perintah orangtuanya. Bahkan, semakin lama anak tersebut memerlukan "dosis" yang lebih tinggi lagi, yaitu dengan bentakan yang lebih keras, cubitan atau pukulan agar patuh. " Anak yang merasa dihargai akan tumbuh rasa percaya dirinya, sehingga ia akan tumbuh menjadi pribadi yang bisa menghargai orang lain" . Mari belajar bersama.... Semoga bermanfaat....
       

Sabtu, 04 Juli 2015

BENTUK GERAK DASAR

KB 1.MODUL 5
Ragam Gerakan Dasar 1

                        Setiap manusia memiliki gerakan –gerakan yang terbatas pada waktu masih kecil.Dengan pertumbuhan usia dan seringnya latihan , gerakan semakin sempurna. Hal itu juga diengaruhi oleh asupan gizi.
            Pengembangan gerak dasar adalah proses dmana memperoleh gerak dasar yang berkembang berdasarkan :
1.      Proses pengembangan syaraf dan otot yang dipengaruhi oleh keturunan.
2.      Akibat dari pengalaman gerak sebelumnya.
3.      Pengalaman gerak.
4.      Gerak digambarkan dalam kaitannya dengan pola gerak tertentu.
Pola gerak dasar adalah bentuk gerakan-gerakan sederhana dibagi 3 yaitu :
1.      Gerak lokomotor (gerdak pindah tempat)
Misal : Jalan , lari , lompat
2.      Gerak nonlokomotor yaitu gerak tidak berpindah tempat , sebagian anggota tertentu saja yang digerakan.
Misal : mendorong , menarik , memukul , memutar
3.      Manipulatif : dimana ada sesuatu yang digerakkan
Misal : melempar  ,menangkap , memukul , dll
Gerak dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.      Gerak halus
Yaitu gerakan yang memerlukan ketelitian dan kecerdikan (penguasaan jari dan tangan)
b.      Gerak kasar
Yaitu gerakan seluruh tubuh dan bagian-bagian tubuh yang besar (kecepatan gerakan tangan dan tubuh).

*     Pada saat usia 4-5 tahun : anak dapat mengendalikan gerakan kasar. Yaitu bagian badan yang untuk berjalan , berlari dan melompat.
*     Usia 5 tahun Ada perkembangan yang signifikan dalam mengendalikan koordinasi yang lebih baik. Yang melibatkan otot kecil digtunakan untukmenggenggam, melempar menulis dll
*     Usia 6 tahun Siap menyesuaikan diri dengan tuntutan sekolah dan sekolah berperanserta dalam kegiatan bermain anak sebayanya.
            6 hal penting dalam memperlajari motorik :
1.      Kesiapan belajar
2.      Kesempatan belajar
3.      Kesempatan berpraktik atau latihan
4.      Model yang baik
5.      Bimbingan
6.      Motivasi

A.    Sikap dan posisi tubuh
Sikap dan posisi tubuh adalah :
kedudukan tubuh yang harus di lakukan oleh anak-anak dengan benar, agar tidak melakukan kesalahan atau gangguan terhadap kedudukan tubuh yang sebenarnya.
Misalnya : sikap berdiri, berbaring, dan duduk.

Kegiatan yang dapat diberikan, agar anak memiliki sikap tubuh yang baik :
a.      Setiap anak diajarkan gerakan yang benar
b.      Menjelaskan kepada anak bahwa tingkat kecepatan pertumbuhan setiap anak berbeda
c.      Menyediakan gambar orang dewasa dengan sikap duduk atau berdiri yang benar
d.      Menyediakan cermin agar anak dapat melihat sikap tubuhnya.
B.     Ragam Gerakan Dasar
Beberapa dasar gerakan dasar dan variasinya yang makin dikuasai oleh anak yaitu :
berbaring, duduk berdiri, berjalan, berlari, mendaki, meloncat, berjingkat, mencongklang, lompat tali, menyepak, melempar, menangkap, memantul bola, memukul, dan berenang.

Beberapa gerakan dasar :
1.      Berbaring
a.      Berbaring terlentang
b.      Berbaring telungkup
c.      Berbaring miring kekanan
d.      Berbaring miring kekiri
2.      Berjalan
Pola gerakan berjalan adalah :
a.      Gerakan berjalan, mula-mula tertatih-tatih kurang terkontrol makin lama lancar
b.      Irama gerakan cepat, terhuyung-huyung
c.      Bentuk gerakan kaki
d.      Ayunan langkah semakin menjadi otomatis
·        Gerakan otomatis dicapai kira-kira usia 3 tahun
·        Umur 4 tahun sudah berjalan seperti orang dewasa

Macam-macam jalan
Ø  Jalan cepat
Adalah gerakan melangkah kedepan tanpa terputus hubungan dengan tanah.
Secara teknik ada beberapa hal :
v  Togok
Pada waktu bergerak maju ada kecenderungan badannya lebih condong kedepan atau kebelakang.
v  Kepala
Pada saat berjalan, posisi kepala menatap kedepan.
v  Kaki waktu melangkah
Kaki melangkah lurus kedepan, satu garis dengan garis khayal.
v  Lengan dan bahu
Gerakan lengan mengayun kedepan dan kebelakang.
Ø  Jalan serempak
Adalah suatu gerakan berbaris yang di lakukan secara berkelompok atau beregu.
Ø  Jalan di tempat
Adalah memberikan rangsangan melakukan gerakan mengangkat lutut. Tujuannya memberikan rasa atau irama langkah satu sama lain.
Ø  Jalan mundur
Memberikan rangsangan keseimbangan dan melatih feeling.
Ø  Jalan menyamping
Untuk melatih rasa percaya diri dan meningkatkan kematangan gerak
Ø  Jalan silang
Silang maju kedepan dan menyamping
Ø  Jalan jinjit
Merupakan kontraksi otot kaki dengan bertumpu pada ujung kaki.
3.      Berlari
Pencapaian perkembangan gerak berlari pada an.ak kecil, sebagai berikut:
a.      Umur 2 – 3 tahun, mulai mampu berlari agak lancar untuk kontrol berhenti belum baik.
b.      Umur 4 – 5 tahun, kemampuan kontrol mengawali dan berhenti meningkat baik
c.      Umur 5 – 6 tahun, ketrampilan motorik berlari sudah dikuasai

J  Variasi perkembangan dan pembelajaran gerak lari
ü  Lari dengan rintangan
ü  Latihan reaksi dengan berlari dari sikap awal yang berbedaa untuk melatih reaksi sikap awal :
o   Duduk selonjor
o   Duduk jongkok
o   Tidur terlentang
o   Tidur telengkup
o   Duduk, jongkok
ü  Di kejar
Gerak lari untuk meningkatkan kelincahan
ü  Mengejar
Ini gabungan dari latihan jalan dan lari kemampuan dalam bergerak, kelincahan, keseimbangan, daya tahan, sosial emosional.
ü  Mendaki
Perkembang gerakan mendaki :
v  Umur 40 – 50 minggu
Anak bisa mendaki ketempat yang lebih tinggi.
Misal : naik keatas bangku pendek dengan gerakan merangkak
v  Mulai kira-kira umur 3 tahun
Anak bisa mendaki sendiri jajaran tangga dengan posisi berdiri tegak.


Perkembangan kemampuan gerak mendaki tidak diimabangi dengan kemampuan gerak turun, anak yang bisa naik biasanya akan nangis karena tidak bisa turun.